09 September 2008

“SEBUAH UPAYA MENJEMPUT BOLA DENGAN SEBUAH PERENCANAAN YANG PARTISIPATIF”

Studi sosial ekonomi dan pemanfaatan ruang desa penyangga TNBD merupakan sebuah upaya yang sedang dilakukan oleh KKI Warsi, BAPPEDA Kabupaten Tebo dan LP UNJA dalam melakukan perencanaan secara partisipatif. Setelah hasil wawancara dengan beberapa orang responden sebagai sampel dianalisa oleh tim LP UNJA maka dirasa perlu untuk mengklarifikasikan hasil studi ini kepada masyarakat setempat melalui sebuah forum diskusi dengan harapan ada umpan balik dari masyarakat terhadap hasil studi tersebut. Sehingga hasil studi yang didapatkan benar-benar aspirasi mayarakat dengan memberi ruang partisipasi kepada masyarakat itu sendiri dan sebagai dasar untuk workshop di tingkat Kabupaten.

Ada beberapa catatan penting yang dapat ditangkap dari konsultasi publik ini selain perbaikan-perbaikan dari data-data yang didapatkan. Untuk di Desa Tuo Ilir, masyarakat sangat antusias dengan pengembangan tanaman karet unggul. Di samping itu pengembangan kapasitas pelaksana pemerintahan desapun menjadi perhatian dan juga ketersedian lahan yang semakin sempit sehingga memicu ketimpangan kepemilikan lahan. Keterbatasan lahan ini disebabkan karena adanya areal konsesi HTI PT LKU yang telah mengantongi izin dari puluhan tahun silam. Celakanya lagi, HTI ini menurut informasi dari masyarakat bisa dikatakan terlantar karena tidak ada aktifitas yang dilakukan di areal tersebut. Sedangkan di Desa Tambun Arang, pengembangan komoditi karet unggul menjadi harapan masyarakat. Karena selama ini mereka juga bertanam karet tapi hasilnya kurang memuaskan. Di samping itu masyarakat juga mengusulkan untuk pencetakan sawah baru yang bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan mereka. Masalah pendidikan juga menjadi perhatian, karena keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan membuat anak-anak banyak yang putus sekolah.

Setelah dilakukan konsultasi publik di dua desa sampel sebagai proses akhir dari penggalian dan klarifikasi data, studi dilanjutkan dengan mengadakan workshop ditingkat kabupaten yang bertujuan untuk menyampaikan hasil studi dan mencoba merumuskan tindak lanjut dari studi yang telah dilakukan bersama pemeritah kabupaten. Harapannya di pemerintahan kabupaten akan ada rencana-rencana program yang mengakomodir rekomendasi studi tersebut. Banyak kendala yang ditemui dalam persiapan workshop ini. Kendala timbul karena kurangnya koordinasi antara ketiga institusi penyelenggara studi. Sehingga berimplikasi pada persiapan workshop itu sendiri. Walaupun terkesan tergesa-gesa dan dipaksakan akhirnya workshop dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Tapi sayang, forum tersebut hanya sebatas menyampaikan hasil studi tanpa merumuskan rekomendasi sebagai tindak lanjut dari studi yang telah dilakukan. Karena kurang maksimalnya hasil dari workshop ini maka untuk menindaklanjuti hasil studi tersebut diperlukan komunikasi dan lobbi intensif kepada pihak-pihak terkait, seperti Dinas-dinas pemeritahan daerah kabupaten maupun propinsi, kecamatan yang dibungkus dalam sebuah usulan program-program pembangunan. Semoga apa yang telah dilakukan dapat membuahkan hasil yang konkrit di dua desa sampel tersebut.

Tidak ada komentar: