09 September 2008

“SEANDAINYA KOTA JAMBI……”

Kota Jambi merupakan sebuah kota yang sedang berkembangan, sedang merangkak menjadi sebuah kota besar. Salah satu indikator perkembangan Kota Jambi adalah menjamurnya fasilitas-fasilitas umum, seperti pusat-pusat perbelanjaan modern, transportasi, kesehatah dan lain sebagainya. Tapi seiring dengan perkembangan Kota Jambi bermunculan pula berbagai permasalahan-permasalahan lingkungan yang cukup kompleks. Salah satunya adalah semakin panasnya udara Kota Jambi yang disebabkan karena kurangnya pohon-pohon pelindung yang berfungsi sebagai pelindung para pejalan kaki dan juga sebagai penghasil oksigen dan penghisap karbondioksida.

Konon cerita salah seorang penduduk Kota Jambi yang sudah menetap dari tahun 1970 mengatakan bahwa dulu masih banyak hutan yang tersisa di Kota Jambi dan fasilitas penunjang pun sangat tidak memadai apakah itu sarana dan prasarana transportasi maupun pusat-pusat perbelanjaan apalagi kesehatan. Tapi sekarang melalui kebijakan Pemerintah Kota Jambi sudah menyulap semuanya menjadi pusat-pusat perbelanjaan modern, komplek perumahan, komplek perkantoran dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Di satu sisi ini sangat menyenangkan karena segala sesuatunya sudah bisa didapat dengan mudah tapi dibalik semua itu terasa juga dampak negatifnya yakni semakin panasnya udara Kota Jambi terasa. Selain dipengaruhi oleh karena Kota Jambi merupakan sebagai dataran rendah, kondisi ini juga disebabkan oleh kurang tersedianya pohon-pohon pelindung, apakah dalam bentuk hutan kota atau taman kota ataupun jalur hijau. Semua itu bisa berfungsi sebagai pelindung para pejalan kaki dari terik matahari dan juga berfungsi sebagai penghasil oksigen dan penghisap karbondioksida atau sebagai tempat menghilangkan kepenatan setelah menjalankan aktifitas yang cukup melelahkan.

Keberadaan pohon pelindung dan hutan kota atau taman kota sangatlah penting, seiring dengan makin membludaknya pertumbuhan penduduk Kota Jambi, semakin menambah persaingan bagi penduduk Kota Jambi untuk menghirup oksigen dan ditambah lagi dengan semakin meningkatnya polusi udara yang terjadi di Kota Jambi. Dengan keberadaan jalur hijau, taman kota dan hutan kota di pusat Kota Jambi sangat membantu sekali dalam mengatasi permasalahan-permasalahan di atas tadi.

Saat ini keberadaan jalur hijau masih sangat terbatas di beberapa jalan utama kota. Sedangkan keberadaan hutan kotapun masih jauh berada di pinggiran kota. Pemerintah Kota Jambi sebagai pemegang wewenang dalam mengatur dan mengelola kota harus mengatisipasi permasalahan ini secepatnya sebelum segala sesuatu semakin terasa parah. Kapan perlu kedepannya di setiap lorong-lorong jalan di Kota Jambi ini telah ditumbuhi oleh pohon-pohon pelindung untuk menambah keasrian dan menambah hijaunya Kota Jambi dan yang terpenting adalah menambah kesejukan dan kenyamanan. Apalagi kalau di pusat Kota Jambi ada hutan kota atau taman kota tentu akan semakin sejuk lagi. Tapi apakah Pemerintah Kota Jambi akan berfikir sama dengan apa yang saya fikirkan ? itu semua masih menjadi tanda tanya disaat pemerintah masih sibuk berfikir meningkatkan pendapatan daerah untuk menutupi anggaran pembelanjaan daerah di era otonomi daerah melalui restribusi/pajak dari pusat perbelanjaan modern.

Jambi, 16 Desember 2005

###

Tidak ada komentar: