09 Januari 2009

Penguatan kelembagaan lokal masyarakat sebagai wujud upaya pemberdayaan dan membangun dukungan terhadap kawasan TNBD

Upaya membangun dukungan dari masyarakat desa terhadap kawasan TNBD dengan kekhususannya telah dilakukan proyek beberapa tahun belakangan. Entri point membangun dukungan diimplementasikan dalam berbagai bentuk program pembangunan.
Dari capaiannya telah membuktikan bahwa program pembangunan telah mengembalikan daya terima masyarakat yang di beberapa desa sempat hilang karena konflik kepentingan segelintir orang. Harapannya dengan meningkatnya daya terima masyarakat terhadap warsi membuka pintu komunikasi dan kampanye penyadaran kepada masyarakat desa.
Tambun Arang sebagai salah satu desa penyangga TNBD yang dulunya resisten terhadap warsi. Pada tahun 2005/2006 kita telah mengembangkan program peremajaan karet klon. Melalui entri point program pembangunan dan pendekatan yang dibangun telah meningkatkan daya terima masyarakat Desa Tambun Arang terhadap keberadaan warsi. Walaupun capaian secara fisik persentase keberhasilannya masih tergolong rendah. Pasca implementasi program peremajaan karet klon, kita mencoba untuk mencari dan mengembangkan “mainan” baru dalam upaya membangun komunikasi dengan komunitas dampingan tetapi tetap pada koridor membangun dukungan yang diwujudkan dalam bentuk pembangunan.
Salah satu “mainan” yang dikembangkan adalah melakukan penguatan kelembagaan lokal masyarakat, yakni Kelompok Swadaya Masyarakat Teluk Cermin (KSM TC). KSM TC dibentuk murni dari inisiatif 5 orang masyarakat Desa Tambun Arang (profil terlampir). Dari diskusi awal teridentifikasi beberapa kelemahan dan hambatan :
1. Anggotanya masih dalam lingkaran keluarga dekat.
2. Posisi dan fungsi yang diambil KSM TC juga tidak ubahnya dengan LSM yang bersifat fasilitasi.
3. Belum memiliki aturan-aturan main.
4. Orientasi organisasi masih kurang jelas.
5. Kegiatan masih banyak dilakukan secara swadaya karena belum memiliki sumberdaya pendukung.
Dari kelemahan dan hambatan yang teridentifikasi maka kita mencoba untuk melakukan penguatan guna mengurangi kelemahan dan mengantisipasi hambatan. Metode penguatan yang dilakukan melalui beberapa kali diskusi dengan beberapa anggota KSM TC. Dari beberapa kali diskusi tersebut, dihasilkan pembenahan-pembenahan dan membuat aturan main sederhana sebagai pedoman jalannya roda organisasi. Pembenahan yang dilakukan lebih dititikberatkan pada re-orientasi organisasi.

Terkait dengan hambatan, kita telah dua kali memfasilitasi KSM TC untuk mengakses dukungan ke Sumatera Suistanable Support (SSS). Karena dari profil SSS, kelompok-kelompok masyarakat menjadi salah satu dukungan berupa hibah dan non hibah yang diberikan SSS terkait dengan peningkatan kapasitas dan pengembangan usaha kelompok. Pada usulan yang ditawarkan KSM TC untuk kedua kali, akhirnya SSS bersedia mendukung upaya yang akan dikembangkan oleh KSM TC melalui peningkatan kapasitas anggota dalam pengembangan usaha anyaman dan sulaman benang emas.
Dalam konteks kepentingan fasilitasi, KSM TC dulu diidentifikasi sebagai salah satu kelompok yang bisa dan mampu digunakan untuk melawan dan mengklarifikasi isue-isue negatif yang dihembuskan oleh PESAD terhadap warsi. Lebih strategisnya lagi, KSM TC diharapkan bisa dan mampu menjadi kelompok yang mau dan berkomitmen mendukung keberadaan TNBD. Karena salah satu upaya yang dilakukan dalam kerjasamanya dengan SSS adalah membangun kesepakatan untuk mengurangi tekanan terhadap TNBD.

Tidak ada komentar: